LaporanBiaya Produksi Departemen 2 : Periode Yang berakhir Januari 2016 Unit masuk Dan Keluar Proses: Unit masuk 15.000 : Unit selesai dan ditransfer ke gudang 10.000 : unit masih dalam proses 3.000 : unit hilang akhir proses 2.000 15.000 : Biaya produksi : Total Biaya : Biaya Per Unit : harga pokok transferan dari dep.1 : 864.000.000 57.600
Definisilaporan biaya produksi adalah laporan yang memuat informasi tentang penggunaan aliran kas keluar dalam proses pembebanan biaya. Biaya produk akan dipergunakan untuk membuat barang jadi dan produk dalam proses menyesuaiakan tingkat penyelesaian barang yang dikehendaki oleh perusahaan. Laporan biaya produksi dapat dibuat 2 departemen dan 3 departemen menyesuaikan aturan perusahaan.
2 PT PUSPA AYU MANDIRI LAPORAN BIAYA PRODUKSI Departemen Pengolahan Bulan September 2010 1. Skedul Kuantitas Produk masuk proses 112.065 unit Produk selesai ditransfer ke dept B 87.970 unit Produk hilang 1.680 unit Produk dalam proses akhir 22.415 unit (100% bahan, 80% biaya konversi) 112.065 unit 2.
Contohlaporan biaya produksi 2 departemen dapat dicari terlebih dahulu pada departemen sewing. Admin blog Dapatkan Contoh 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh soal metode harga pokok proses 2 departemen dibawah ini. Metode rata rata tertimbang weighted average adalah metode perhitungan hpp harga pokok persediaan di mana
Dataproduksi sbb: Biaya produksi: Bahan Baku Rp. 50.000 Tenaga Kerja Rp.71.850 BOP Rp 23.950 Data Produksi Produk masuk proses : 25.000 unit Produk Dalam Proses Akhir : 3.500 unit BB 100 % dan BK 70 % Diminta: Susun Laporan Harga Pokok Produksi 15. Latihan 2 International Electronics membuat microchips dalam jumlah besar.
PRODUKSILAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI laporan aktivitas suatu departemen produksi selama satu periode 80% 250 x 9.500 = 1.900.000 Rp 7.400.000 Jumlah biaya produksi Rp 25.000.000 Laporan biaya produksi Data produksi Di masukan dalam proses 750 unit Produk jadi yang di transfer ke gudang 500 unit Produk dalam proses akhir
UnitProduk Dalam Proses dengan tingkat penyelesaian BBB 100%, BBP 100%, B. Konversi 40% sebanyak 500 KG Biaya yang dikeluarkan dalam Bulan Maret 2010 sbb: BBB Rp 30000 BBP Rp 19200 BTK Rp 9000 BOP Rp 17100 Diminta: a) Hitunglah unit ekuivalensi untuk BBB, BBP, dan B. Konversi b) Buat Laporan Harga Pokok Produksi c) Buat Jurnal yang Diperlukan
Laporanbiaya produksi 2 departemen dengan metode rata-rata tertimbangkan tidak membedakan antara barang yang dibuat dengan nomor batch yang berbeda. Biaya produk dalam proses dan biaya produk periode berjalan akan dibagikan ke setiap unit ekuivalen yang berhasil diciptakan perusahaan di akhir periode.
fEmtDiA. Saturday, March 12, 2022 Edit Contoh soal laporan biaya produksi metode fifo atau masuk pertama keluar pertama akan membedakan biaya antar siklus produksi. Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses akan digunakan menentukan harga pokok produksi agar sesuai dengan keinginan dari perusahaan ketika melaksanakan penjualan soal sistem perhitungan biaya berdasarkan proses lanjutan akan mengakui biaya produk berjalan berbeda dengan produk dalam proses awal. Unit ekuivalen menjadi dasar menentukan jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan ketika melaksanakan kegiatan produksi untuk setiap periode transaksi harga pokok produksi metode fifo menjadi penentuan HPP yang dibebankan setiap kali penjualan terjadi. Produk yang diikutkan schedule produksi 2 departemen terdiri dari produk dalam proses awal dan produk periode berjalan yang disesuaikan dengan unit ekuivalen yang dihasilkan Masuk Pertama Keluar Pertama Akuntansi BiayaMetode masuk pertama keluar pertama dalam materi akuntansi biaya diperuntukkan bagi perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan. HPP menjadi biaya terbesar yang dikeluarkan perusahaan manufaktur. Biaya tenaga kerja hendaknya sekitar 15% dari omzet yang didapatkan perusahan dari penjualan perhitungan biaya berdasarkan proses lanjutan akan dikerjakan menggunakan metode fifo. Metode fifo dikenal dengan first in first out artinya barang yang masuk gudang pertama kali harus dikeluarkan pertama kali ketika terjadi penjualan barang. Kelebihan metode fifo adalah menghindari adanya produk membuat laporan biaya produksi metode fifo akan membedakan antara produk dalam proses dengan produk periode berjalan. Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat diminimalisir dengan penerapan sistem pengendalian internal persediaan barang dan pergudangan oleh staff inventory Juga Contoh Kasus Departementalisasi Biaya Overhead PabrikContoh Soal dan Jawaban Laporan Biaya Produksi LanjutanContoh soal dan jawaban laporan biaya produksi lanjutan akan menerapkan sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan proses. Entitas diperkenakan untuk memilih job order costing dan process costing ketika membebankan biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead untuk menghitung cost of good soal sistem perhitungan biaya berdasarkan proses lanjutan akan menggunakan metode fifo. Kelebihan metode fifo adalah entitas akan dapat menaikkan omzet penjualan dikarenakan hpp atas produk akan diakui yang pertama kali tercatat. Biaya per unit produk akan diperhitungkan berdasarkan tingkat penyelesaian soal laporan biaya produksi metode masuk pertama keluar pertama akan memisahkan dua unsur biaya yaitu biaya produk dalam proses awal dan biaya produk periode berjalan. Total biaya peoduksi merupakan pembagian nilai persediaan akhir sesuai dengan tingkat penyelesaian produk. Adapun kartu biaya proses 2 departemen sebagai berikutKeteranganDepartemen PerakitanDepartemen PengemasanProduk Dalam Proses Awal- Departemen Unit- Departemen UnitProduk Periode Berjalan- Departemen Unit- Departemen UnitProduk Akhir- Departemen perakitan875 Unit504 Unit- Departemen PengemasanBiaya Dalam Proses Awal- Dari Departemen Sebelumnya Rp - biaya bahan Rp Rp - biaya tenaga kerja Rp Rp - biaya overhead pabrik Rp Rp Biaya Berjalan- biaya bahan Rp Rp - biaya tenaga kerja Rp Rp - biaya overhead pabrik Rp Rp Tingkat penyelesaian- biaya bahan100%100%- biaya konversi75%75%Baca Juga Contoh Soal Akuntansi untuk Kehilangan Produk dalam Proses ProduksiLangkah-Langkah Membuat Kartu Biaya Produksi 2 DepartemenLangkah-langkah membuat kartu biaya produksi 2 departemen diperuntukkan bagi entitas yang ingin melaporkan kekayaan perusahaan. Total biaya produksi yang terjadi di departemen awal harus dibebankan ke departemen selanjutnya sesuai tingkatan penyelesaian produk dalam proses membuat laporan biaya produksi metode fifo harus dikembangkan dengan aliran proses produksi. Aliran proses produksi terdiri dari aliran produksi parallel, berurutan dan selektif. Setiap penggunaan biaya produksi harus dapat menerapkan sistem pengendalian internal untuk menghindari adanya membuat laporan biaya produksi diawali dengan menentukan unit ekuivalen. Unit ekuivalen berperan sebagai proses alokasi biaya per unit produk dalam proses dan produk periode berjalan. Adapun cara menghitung unit ekuivalen akuntansi biaya dengan metode fifo adalah* Pembebanan ProdukElemen Biaya Produk AwalBiaya PDP AwalUnit EkuivalenBiaya Per Unit- biaya bahan Rp - biaya tenaga kerja Rp - biaya overhead pabrik Rp Total Biaya Produk Awal Rp Elemen Biaya Produk Periode Berjalan- biaya bahan Rp Unit875 Unit Rp - biaya tenaga kerja Rp Unit656 Unit Rp - biaya overhead pabrik Rp Unit656 Unit Rp Total Biaya Produk Periode Berjalan Rp Rp Total BiayaBaca Juga Contoh Soal Sistem Perhitungan Biaya Produk GabunganDemikian contoh soal laporan biaya produksi metode fifo atau masuk pertama keluar pertama. Perusahaan dapat melakukan pembebanan biaya berdasarkan job order costing atau process costing mengikuti aliran pemesanan barang oleh pelanggan dan kebijakan produksi perusahaan.
Slides 14 Download presentation METODE HARGA POKOK PROSES MELALUI DUA DEPARTEMEN PRODUKSI Melalui Lebih dari Satu Departemen Harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama terdiri dari Biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya Biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama Contoh PT Beruang Madu memeliki 2 departemen produksi, departemen A dan departemen B untuk menghasilkan produknya. Dimasukkan dalam proses Produk selesai yg di tf ke dep B Produk selesai yg di tf ke gudang Produk dalam proses khir bulan Biaya yg dikeluarkan bulan Januari 2014 biaya bahan baku Biaya Tenaga Kerja biaya overhead pabrik Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir Biaya bahan baku Biaya konversi Dep A 35. 000 kg 30. 000 kg Dep B 5. 000 kg 24. 000 kg 6. 000 kg Rp 70. 000 Rp 155. 000 Rp 248. 000 Rp 270. 000 Rp 405. 000 100% 20% 50% - Perhitungan Harga Pokok Produksi per satuan Departemen A Unsur biaya produksi bahan baku Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi/kg 70. 000 30. 000+5000 x 100%=35. 000 Rp 2 tenaga kerja 155. 000 30. 000+5000 x 20%=31. 000 Rp 5 overhead pabrik 248. 000 30. 000+5000 x 20%=31. 000 Rp 8 Total Rp 473. 000 Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke dep B 30. 000 kg x Rp 15 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir BBB 100% x 5000 x Rp 2 Rp 10. 000 BTK 20% x 5000 x Rp 5. 000 BOP 20% x 5000 x. Rp 8. 000 Jumlah biaya produksi departemen A bulan Januari 2014 473. 000 Rp 15 Rp 450. 000 Rp 23. 000 Rp Jurnal pencatatan biaya produksi departemen A Ø Mencatat biaya bahan baku BDP – BBB Dep A Rp 70. 000 persediaan BB Ø Ø Mencatat biaya tenaga kerja BDP – BTK Dep A Gaji dan Upah Rp 155. 000 Mencatat biaya overhead pabrik BDP – BOP Dep A Rp 248. 000 Berbagai Rekening di kredit Rp 70. 000 Rp 155. 000 Rp 248. 000 Ø Mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke dep B BDP – BBB Dep B Rp 450. 000 BDP – BBB Dep A Rp 60. 000 BDP – BTK Dep A Rp 150. 000 BDP – BOP Dep A Rp 240. 000 Mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yg diolah dalam dep A persediaan BDP Dep A Rp 23. 000 BDP – BBB Dep A Rp 10. 000 BDP – BTK Dep A Rp 5. 000 BDP – BOP Dep A Rp 8. 000 PT Beruang Madu Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Januari 2014 Data Biaya Produksi Dimasukkan dalam proses Produk jadi yg ditransfer ke gudang Produk dalam proses akhir Jumlah produk yang dihasikan Biaya yg dibebankan Departemen A bulan Januari 2014 Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Jumlah 35. 000 kg 30. 000 kg 5. 000 kg 35. 000 kg Total Rp 70. 000 Rp 155. 000 Rp 248. 000 Rp 473. 000 Per Kg Rp 2 Rp 5 Rp 8 Rp 15 Perhitungan Biaya Harga pokok produk jadi yg ditransfer ke Dep B Rp 450. 000 30. 000 kg x Rp 15 Harga Pokok persediaan produk dalam proses akhir Biaya Bahan Baku Rp 10. 000 Biaya Tenaga Kerja Rp 5. 000 Biaya Overhead Pabrik Rp 8, 000 Rp 23, 000 Jumlah biaya produksi yg dibebankan Dep A Rp 473. 000 Perhitungan biaya produksi per satuan yang ditambahkan Dalam Departemen B Unsur biaya produksi Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi/ kg Tenaga kerja 270. 000 24. 000 + 6000 x 50%= 27. 000 10 Overhead pabrik 405. 000 24. 000 + 6000 x 50%= 27. 000 15 Total 675. 000 Rp 25 Harga pokok produk selesai yg ditransfer Departemen B ke Gudang Harga pokok dari Dep A 24. 000 x Rp 15 Rp 360. 000 Biaya yang ditambahkan oleh Dep B 24. 000 x Rp 25 Rp 600. 000 Total harga pokok produk jadi yang ditransfer Departemen B ke Gudang 24. 000 x Rp 40 Rp 960. 000 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir Harga pokok dari Dep A 6000 x Rp 15 Rp 90. 000 Biaya yg ditambahkan oleh Dep B Biaya Tenaga Kerja 50% x 6000 x 10 Rp 30. 000 Biaya Overhead Pabrik 50% x 6000 x 15 Rp 45. 000 Rp 75. 000 Total harga pokok persediaan produk dalam proses Dep B Rp 165. 000 Jumlah biaya produksi kumulatif Dep B bulan Januari Rp 1. 125. 000 Jurnal Ø Mencatat penerimaan produk dari Dep A BDP – BBB Dep B Rp 450. 000 BDP – BBB Dep A BDP – BTK Dep A BDP – BOP Dep A Ø Ø Mencatat biaya tenaga kerja BDP – BTK Dep B Gaji dan Upah Rp 270. 000 Mencatat Biaya overhead pabrik BDP – BOP Dep B Rp 405. 000 Berbagai rekening yg di kredit Rp 60. 000 Rp 150. 000 Rp 240. 000 Rp 270. 000 Rp 405. 000 Ø Ø Mencatat harga pokok produk jadi yg ditransfer gudang persediaan produk jadi Rp 960. 000 BDP – BBB Dep B BDP - BTK Dep B BDP – BOP Dep B oleh Dep B ke Rp 360. 000 Rp 240. 000 Rp 360. 000 Mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yg belum selesai diolah dalam Dep B Persediaan BDP Dep B Rp 165. 000 BDP – BBB Dep B Rp 90. 000 BDP – BTK Dep B Rp 30. 000 BDP – BOP Dep B Rp 45. 000 PT Beruang Madu Laporan Biaya Produksi. Departemen B Bulan Januari 2014 Data produksi Diterima dari departemen A 30. 000 kg Produk jadi ditransfer ke gudang 24. 000 kg Produk dalam proses akhir 6. 000 kg Jumlah produk yang dihasilkan 30. 000 kg Biaya kumulatif yang dibebankan departemen B dalam bulan Januari 2014 Total per. Kg Harga pokok dari Dep A Rp 450. 000 Rp 15 Biaya yang ditambahkan Dep B Biaya Tenaga Kerja Rp 270. 000 Rp 10 Biaya Overhead Pabrik Rp 405. 000 Rp 15 Jumlah biaya yg ditambahkan Dep. B Rp 675. 000 Rp 25 Total biaya kumulatif Dep B Rp 1. 125. 000 Rp 40 Perhitungan biaya Harga pokok produk jadi yg ditransfer ke gudang Rp 960. 000 24. 000 kg x Rp 40 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir Harga pokok dari Dep A 6000 x Rp 15 Rp 90. 000 biaya yg ditambahkan Dep B Biaya Tenaga Kerja Rp 30. 000 Biaya Overhead Pabrik Rp 45. 000 Rp 165. 000 Jumlah biaya produksi kumulatif yg dibebankan Dep B bulan Januari 2014 Rp 1. 125. 000 Latihan! 1. Jumlah yg dimasukkan dalam proses sebanyak 20. 000 unit, Produk jadi 15. 000 unit, persediaan produk dalam proses 5. 000 unit tingkat penyelesaian BBB 100%, BTK 75%, BOP 80%. Hitung Ekuivalensi untuk tiap unsur biaya produksi!
Thursday, April 2, 2020 Edit Contoh soal dan jawaban metode harga pokok proses 2 departemen akan berkaitan dengan pengakuan persediaan secara rata-rata tertimbang Average atau masuk pertama keluar pertama Fifo. Cara menghitung rata-rata tertimbang dalam akuntansi dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan semua biaya yang terjadi perunit yang ada. Contoh soal akuntansi biaya metode harga pokok proses 2 departemen dapat dilaksanakan oleh perusahaan yang membuat produk dengan berbagai macam aliran. Menghitung hpp dengan metode rata-rata tertimbang akan menunjukan total biaya yang sesuai dengan aliran persediaan sebenarnya di perusahaan. Contoh soal process costing 1 dan 3 departemen dapat dilaksanakan karena perusahaan tidak dapat membedakan antara biaya yang telah digunakan dengan biaya yang terjadi diperiode berjalan. Contoh soal metode perhitungan biaya proses produksi akan menciptakan unit ekuivalen setara dengan jumlah produk jadi yang dihasilkan dari biaya produksi dalam proses awal dan biaya produksi pada periode berjalan. Contoh Soal dan Jawaban Metode Harga Pokok Proses 2 Departemen Contoh Soal Harga Pokok Proses dengan Metode Rata-Rata Contoh soal harga pokok proses dengan metode rata-rata terjadi ketika perusahaan memutuskan menghitung persediaan dengan metode average. Laporan biaya produksi metode rata-rata tertimbang akan berisikan informasi mengenai biaya produk dalam proses awal, biaya periode awal, dan total biaya per unit. Contoh soal akuntansi biaya metode harga pokok proses terjadi pada PT masraffi yang memiliki rincian total biaya sebagai berikut ini ya. Baca Juga Contoh Soal Harga Pokok Proses dengan Metode Rata-Rata Tertimbang Contoh Soal Process Costing 1 dan 3 Departemen Contoh soal process costing 1 dan 3 departemen dapat terjadi di seluruh perusahaan yang memproduk produk yang melewati proses banyak. Metode perhitungan biaya proses produksi akan menciptakan laporan biaya produksi baik metode rata-rata tertimbang atau fifo. Pertanyaan tentang prosess costing bagi mahasiswa yakni membuat laporan biaya produksi dengan metode rata-rata tertimbang bagi departemen produksi dan departemen pengemasan. Baca Juga Cara Menghitung Unit Ekuivalen untuk Tiap Unsur Biaya Produksi Cara Membuat Laporan Biaya Produksi Metode Rata-Rata Tertimbang Cara membuat laporan biaya produksi metode rata-rata tertimbang dalam akuntansi dapat terlebih dahulu menghitung jumlah unit yang dihasilkan dan jumlah unit yang ditransfer ke departemen selanjutnya. Laporan biaya produksi metode rata-rata tertimbang akan memunculkan dua macam biaya yakni biaya pdp awal dan biaya periode berjalan. Oleh karena itu, anda harus menggabungkan kedua biaya tersebut ya. Lalu anda bebankan semua biaya yang telah terjadi menjadi biaya perunit. Contoh soal laporan biaya produksi metode rata-rata tertimbang yang dapat dibuat sebagai berikut. Baca Juga Contoh Soal Laporan Biaya Produksi Metode Rata-Rata Tertimbang Demikian Contoh Soal dan Jawaban Metode Harga Pokok Proses 2 Departemen semoga anda paham.